40 Kata kata mutiara Iwan fals

Kata kata mutiara Iwan fals



1.Mengapa bunga harus layu? Setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar? Setelah bunga tak lagi mekar."


2. "Tertawa itu sehat, menipu itu jahat."


3. "Sampai kapan mimpi-mimpi itu kita beli? Sampai nanti sampai habis terjual harga diri."


4. "Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri."


5. "Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat."


6. "Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah di sisi-Mu korban bencana ini."


7. "Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri."


8. "Jangan perdebatkan soal keadilan sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan. Jangan cerita soal kemakmuran sebab kemakmuran hanya untuk anjing si tuan polan."


9. "Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati."


10. "Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa."


11. "Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang."


12. "Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani."


13. "Pertemuan dan perpisahan, di mana awal akhirnya? Di mana bedanya?"


14. "Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah."


15. "Buktikan buktikan! kalau hanya omong burung beo pun bisa."


16. "Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak mengubah sang jagoan menjadi makhluk picisan."


17. "Dendam ada di mana-mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari."


18. "Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta."


19. "Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah."


20. "Dalam mengejar cinta tidak ada kata menyerah, bila kamu menyerah itu bukan cinta tapi penasaran yang berbarengan sama suka saja."


21. "Alam semesta menerima perlakuan sia-sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya."


22. "Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai di depan mata siap menjerat leher kita."


23. "Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian."


24. "Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah Maha Tinggi dan Maha Esa, Allah Maha Lembut."


25. "Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadan mengetuk hati orang orang yang gila perang."


26. "Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa."


27. "Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan."


28. "Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku."


29. "Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang."


30. "Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami di nadimu."


31. "Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh."


32. "Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas."


33. "Usiamu tak lagi muda untuk terus menerus terlajah, jangan lagi membungkuk agar dunia mengakuimu."


34. "Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal."


35. “Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah.”


36. "Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan."


37. "Tertawa itu sehat, menipu itu jahat."


38. "Hidup itu harus mempunyai tujuan dan arah yang benar agar tidak tersesat di kemudian hari."


39. "Hargai apa yang telah kau miliki karena bersyukur itu sangat susah untuk dipraktikkan."


40. "Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata."


Previous Post Next Post